![]() |
Korban dugaan penganiayaan Sayutih (dua dari kiri) dan kuasa hukumnya, Sigit Handoyo Subagiono (SHS) saat menggelar konferensi pers di Kantor DPC PKB Kota Bekasi, Kamis (5/6/2025). |
Prakata.com – Sayutih, seorang politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bekasi yang juga menjabat sebagai Ketua RT 04/16 Kayuringinjaya, Bekasi Selatan, melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke Polres Metro Bekasi Kota. Ia mengaku dikeroyok sejumlah orang pada Selasa (3/6/2025) malam, hingga mengalami luka di bagian wajah.
Menurut kuasa hukum Sayutih, Sigit Handoyo Subagiono (SHS) dari Lembaga Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lakimham) DPC PKB Kota Bekasi, kejadian tersebut bermula ketika Sayutih dianggap melindungi sejumlah anak yang diduga terlibat tawuran. Padahal, anak-anak tersebut tidak terlibat dalam aksi tersebut.
"Klien kami (Sayutih) hanya berusaha melerai dan menjelaskan bahwa anak-anak itu tidak bersalah. Namun, ia justru diserang secara fisik oleh sejumlah orang," jelas Sigit, dalam keterangannya kepada wartawan, di DPC PKB Kota Bekasi, Kamis (5/6/2015).
Sayutih telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor laporan polisi LP/B/1219/VI/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA POLDA METRO JAYA. Kasus ini disangkakan dengan Pasal 170 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) tentang penganiayaan beramai-ramai.
"Kami mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan perlindungan kepada masyarakat, termasuk tokoh masyarakat yang menjadi korban kekerasan," tegas Sigit.
Sementara Sayutih mengungkapkan bahwa anak-anak seumuran siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bercanda seolah sedang melakukan aksi tawuran berasal dari luar lingkungannya sebelum kejadian.
Anak-anak tersebut kemudian ditegur warga karena dianggap membuat kegaduhan di lingkungan RT 04/16. Sayangnya warga yang menegur justru mendapat perlakuan kekerasan dari para terlapor. Hal yang sama juga dialami Sayutih hingga mengalami luka serius di bagian wajahnya hingga berdarah.
"Saya keluar bilang 'udah jangan bikin rusuh disini dan mengeluarkan kalimat kotor dan tidak pantas', karena saya nengahin malah dikira melindungi anak kecil itu dan kena sasaran," ungkapnya. (Gud)
Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel