Waspada Gejala Awal Multiple Sclerosis, Dari Gangguan Penglihatan Hingga Masalah Kognitif - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Waspada Gejala Awal Multiple Sclerosis, Dari Gangguan Penglihatan Hingga Masalah Kognitif

Gangguan Multiple sclerosis. Foto: Ilustrasi/Net.

Prakata.com - Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit progresif yang merusak selubung mielin pada otak dan sumsum tulang belakang, memicu beragam gejala neurologis. Gangguan ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan, nyeri, kelemahan otot, kelelahan ekstrem, serta gangguan koordinasi tubuh. 

Menurut laporan Hindustan Times (22/5/2025), Dr. Bharath Kumar Surisetti, ahli saraf dari Rumah Sakit Yashoda, menjelaskan bahwa mengenali tanda-tanda awal MS sangat penting untuk diagnosis dan penanganan dini. 

"Gejala MS sangat bervariasi, baik jenis, tingkat keparahan, maupun durasinya, sehingga deteksi dini seringkali sulit. Namun, dengan memperhatikan indikasi tertentu, pasien bisa mendapatkan perawatan lebih cepat," ujarnya. 

Salah satu gejala paling umum adalah neuritis optik, yaitu peradangan saraf mata yang menyebabkan nyeri dan penglihatan kabur. Beberapa penderita juga mengalami penglihatan ganda, buta warna, atau gerakan mata tak terkontrol (nistagmus). 

Selain itu, MS dapat memicu disestesia, sensasi seperti ikatan ketat di dada atau perut, mirip dengan tekanan manset tensimeter. Kondisi ini terjadi akibat iritasi saraf tulang belakang. 

Sekitar 80% penderita MS mengalami disfungsi kandung kemih, seperti sering buang air kecil, inkontinensia, atau kesulitan mengosongkan kandung kemih. Gangguan pencernaan, seperti sembelit atau diare, juga kerap terjadi dan dapat dikelola dengan pola makan serta obat-obatan. 

Kelelahan ekstrem adalah gejala lain yang sering dialami, memburuk saat cuaca panas atau setelah beraktivitas. Bahkan setelah istirahat cukup, penderita tetap merasa lelah, dan kondisinya makin parah sepanjang hari. 

MS juga memengaruhi fungsi kognitif pada 50% pasien, seperti gangguan memori, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan kemampuan berpikir logis. Selain itu, kelemahan otot, kaku sendi, dan gangguan sensorik dapat mengganggu keseimbangan dan cara berjalan. 

Gangguan saraf juga berdampak pada kesehatan seksual, memicu masalah emosional seperti kecemasan. Tak hanya itu, penderita kerap merasakan pusing atau vertigo akibat kerusakan pada area otak yang mengatur keseimbangan. 

Dengan memahami gejala-gejala ini, diharapkan pasien dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Ana)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel