Bandung Kota Angklung Festival 2025, Merayakan Warisan Budaya yang Mendunia - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Bandung Kota Angklung Festival 2025, Merayakan Warisan Budaya yang Mendunia

Bandung Kota Angklung Festival 2025.
Prakata.com - Bandung semakin memperkuat reputasinya sebagai Kota Angklung melalui penyelenggaraan Bandung Kota Angklung Festival 2025. Acara budaya ini merupakan wujud nyata komitmen bersama dalam melestarikan angklung sebagai alat musik tradisional Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Lebih dari sekadar pertunjukan seni, festival ini adalah bentuk penghargaan terhadap warisan leluhur yang telah memperkaya khazanah budaya bangsa.  

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dengan bangga mengumumkan bahwa festival ini resmi masuk dalam Calendar of Events (COE) Kota Bandung 2025. "Tahun ini menandai tiga tahun sejak Bandung ditetapkan sebagai Kota Angklung, sebuah identitas budaya yang terus kami pelihara dan kembangkan," ujarnya di Balai Kota Bandung, Sabtu (24/5/2025).  

Farhan mengajak seluruh masyarakat Bandung untuk turut menyaksikan festival ini. "Menyaksikan pertunjukan angklung adalah bentuk kecintaan, upaya pelestarian, dan penghormatan terhadap budaya kita," tegasnya. Pemerintah Kota Bandung berkomitmen penuh menjaga eksistensi angklung, tidak hanya melalui festival, tetapi juga lewat program ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, bahkan sejak tingkat TK.  

"Kami mengapresiasi sekolah-sekolah yang telah mengadakan ekstrakurikuler angklung. Ini adalah cara terbaik untuk menanamkan kecintaan pada budaya sejak dini," ujar Farhan. Ia juga berterima kasih kepada Saung Angklung Udjo sebagai pusat pengembangan angklung dunia, serta dedikasi para seniman dan pelaku budaya yang menjaga kelestarian angklung.  

Farhan berharap, festival ini dapat memicu semakin banyak pertunjukan angklung di tingkat global dengan dukungan Kemenparekraf. Selain itu, ia menekankan pentingnya ketersediaan bahan baku berkelanjutan dan peningkatan minat generasi muda untuk mempelajari angklung. "Angklung adalah suara ketangguhan budaya kita. Mari jadikan angklung sebagai media kreasi tanpa batas," pesannya.  

Dadang, Ketua Panitia Festival, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Bandung dalam pelestarian angklung. "Semangat Bandung sebagai Kota Angklung bermula dari diskusi ringan para budayawan di masa pandemi. Kini, semangat itu tumbuh menjadi identitas kota kita," ungkapnya.  

Sejarah angklung di Bandung telah mengakar sejak lama. Pada Konferensi Asia Afrika 1955, maestro angklung Daeng Sutisna memukau dunia dengan pertunjukannya. Melanjutkan warisan itu, pada 21 Mei 2022, Bandung secara resmi mendeklarasikan diri sebagai Kota Angklung.  

Arief Syaifudin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, menegaskan bahwa pelestarian angklung adalah cita-cita bersama. "Angklung bukan sekadar alat musik, melainkan simbol persatuan dan identitas budaya kita. Bandung telah mengambil langkah nyata, kini saatnya kita tanamkan kecintaan ini sejak dini," jelasnya.  

Antusiasme masyarakat terlihat jelas dalam acara puncak festival, dengan ribuan peserta dari berbagai kalangan turut berpartisipasi. Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Bandung berharap dapat terus mempromosikan kecintaan terhadap seni budaya lokal serta memperkuat posisi Bandung sebagai pusat budaya angklung di tingkat nasional dan internasional. (yan)

Ikuti Berita Terbaru di WhatsApp Channel