Efisiensi Anggaran dan Larangan Study Tour Turunkan Okupansi Hotel-Restoran hingga 50 Persen - Prakata.com | Kata-kata Dalam Berita
tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Efisiensi Anggaran dan Larangan Study Tour Turunkan Okupansi Hotel-Restoran hingga 50 Persen

Ketua PHRI Kota Bekasi, Yogi Kurniawan.
Prakata.com – Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah oleh Presiden Pranowo Subianto dan larangan study tour oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdampak signifikan pada sektor hospitality.

Yogi Kurniawan, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bekasi, menyatakan okupansi hotel dan pendapatan restoran turun 30-50% sejak Maret 2025.  

"Kebijakan ini sangat berpengaruh, khususnya pada okupansi dan pendapatan usaha kami. Penurunannya dirasakan hampir merata, dari Jawa Barat hingga Bali dan Jogja," ujar Yogi dalam wawancara di Grand Arsyilla Hotel, Selasa (21/4/2025) sore.  

Ia mengakui ada peningkatan okupansi selama Lebaran, namun tidak signifikan. "Setelah Lebaran, Alhamdulillah ada kenaikan, tapi belum bisa menutupi kerugian sebelumnya," tambahnya.  

Yogi meminta pemerintah mengevaluasi kebijakan agar tidak semakin membebani pelaku usaha. "Harapannya ada insentif atau keringanan retribusi dan pajak untuk membantu kami bertahan," katanya.  

Jika kebijakan tetap berlanjut, pelaku usaha harus beradaptasi. "Kami mungkin beralih ke target korporasi atau agenda rapat pemerintah, karena pasar study tour hilang," jelasnya.  

Ia juga mendorong Pemerintah Kota Bekasi memprioritaskan anggaran pariwisata. "Sektor ini kontributor pajak terbesar di Bekasi. Jika tidak didukung, dampaknya akan lebih luas," tegas Yogi.  

PHRI berharap ada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memitigasi dampak kebijakan ini terhadap perekonomian lokal. (Gud)