Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. |
Prakata.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi kebangkitan imperialisme oleh anak bangsa sendiri.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato politiknya dalam
perayaan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/1/2025).
Megawati bercerita soal imperialisme masa Belanda dulu. Ia
menyebutkan bahwa Belanda sebenarnya tidak terlibat langsung dalam pemerintahan
Indonesia, melainkan hanya melalui Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang
kemudian memperkenalkan imperialisme.
Megawati mengaku sudah mendengar tentang jalur sutra yang
menghubungkan timur dan barat. Hal itu menunjukkan betapa kaya dan strategisnya
negara Indonesia.
“Belanda itu tidak masuk dalam pemerintahan loh, yang ada
adalah VOC. Tapi karena melibat kekayaan begitu dia ngomong sama
pemerintahannya, datanglah imperialisme penjajah. Jangan lupa pula, saya sudah
dengar liat ke sana timur. Yang namanya jalur sutera itu benar-benar
menunjukkan apa? Mankanya mikir, negara kita ini kaya raya banget dari timur ke
barat,” kata Megawati.
Presiden ke-5 Republik
Indonesia ini pun menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus fokus pada
upaya untuk memajukan negara, bukan sekadar mementingkan kekayaan individu.
“Kalian kok mikirnya cuma saya hanya mau kaya, bukan negara
akan menjadi kaya. Dengan cara seperti apa? Karena potensinya luar biasa. Apa
kita mau jadi imperialisme bagi warga negara kita sendiri? Namanya itu
reinkarnasi (imperialisme), ya enggak (boleh dibiarkan) lah. Masa begitu? Jadi
harap diingat, apakah hal itu tidak mungkin? Why not?” ujarnya.
Lebih jauh, Megawati mengingatkan bahwa perjuangan
kemerdekaan Indonesia pada masa lalu jauh lebih mudah karena musuh yang
dihadapi adalah penjajah asing.
Namun, menurut Megawati, tantangan masa kini jauh lebih
berat, yaitu menghadapi ancaman yang datang dari dalam negeri.