Gadis remaja yang sedang beranjak dewasa. Foto: Ilustrasi. |
Romi mengatakan pada masa ini, remaja mengalami masa sulit
dalam hal perkembangan kognitifnya yang terkadang tidak berimbang dengan
pertumbuhan fisiknya. Hal ini menyebabkan remaja bisa mengalami kecemasan dalam
beradaptasi pada masa peralihan menjadi dewasa.
Maka itu remaja perlu menyelesaikan tugas perkembangannya
dengan berkumpul bersama orang-orang tertentu untuk menentukan kemana arah
identitasnya dan menyelesaikan masalah adaptasi.
“Pada waktu ini perlu tanggung jawab menyelesaikan
tugas-tugas perkembangannya untuk mencari teman berkumpul, mencari
kemungkinan-kemungkinan untuk bisa mengidentitaskan dirinya apa, makanya dia
kadang-kadang menggunakan identitas dari kelompok musik dan sebagainya,” kata
Romi.
Terkait kasus pembunuhan oleh remaja kepada ayah dan
neneknya, Romi mengatakan remaja juga bisa saja mengalami halusinasi karena
kesalahan persepsi yang ia terima dari lingkungan sehingga menyebabkan remaja
melakukan tindakan tidak rasional.
Kejadian ini juga bisa karena ada dampak dari stres yang
dialami remaja karena masalah adaptasi atau mencemaskan sesuatu yang tidak bisa
dibagikan ke orang lain termasuk keluarganya.
“Halusinasi juga terjadi kalau misalnya anak demam tinggi,
atau kalau halusinasi itu misalnya karena ada stres yang berdampak kepada
depresi, ada sesuatu yang dia rasakan atau cemaskan misalnya, kan kita enggak
pernah tahu,” katanya.