Prajurit TNI AL yang tergabung dalam Maritime Task Force siap berlayar ke Lebanon bersama KRI Sultan Iskandar Muda membawa misi perdamaian dunia. |
KRI Sultan Iskandar Muda (SIM) saat ini tergabung dalam
Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda (Konga)
XXVIII-P UNIFIL dijadwalkan berlayar menuju Beirut pada pekan ke-3 Desember
2024 untuk menjalankan misi perdamaian bersama PBB melanjutkan tugas Satgas MTF
TNI Konga XXVIII-O UNIFIL.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada II TNI AL
Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Jakarta, Jumat, menjelaskan
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL dilepas di Dermaga Madura Koarmada II,
Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/12/2024), oleh Kepala Staf (Kas) Koarmada II
Laksamana Pertama (Laksma) TNI Isswarto, mewakili Panglima Koarmada II
Laksamana Muda (Laksda) TNI Ariantyo Condrowibowo.
“Kapal ini akan menjalankan misi perdamaian selama 365 hari
sebagai bagian dari UNIFIL — sebuah misi multinasional yang bertugas menjaga
stabilitas keamanan di wilayah tersebut,” kata Kadispen Koarmada II.
Dari Jakarta, Widyo melanjutkan, KRI SIM-367 bakal berlayar
ke Batam, kemudian keluar dari perairan Indonesia menuju Kolombo (Sri Lanka),
Salalah (Oman), kemudian masuk Terusan Suez, Port Said (Mesir), dan akhirnya
tiba di Beirut, Lebanon.
Panglima Koarmada II dalam amanatnya yang dibacakan Laksma
TNI Isswarto menyampaikan misi perdamaian di Lebanon menuntut profesionalisme,
dedikasi, dan semangat juang yang tinggi dari seluruh prajurit.
“Kalian akan berinteraksi dengan angkatan laut negara lain,
elemen UNIFIL, serta masyarakat lokal. Oleh karena itu, junjung tinggi
nilai-nilai profesionalisme, toleransi, dan kerja sama internasional,” kata
Pangkoarmada II berpesan kepada 120 prajurit Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P
UNIFIL.
Dalam kesempatan yang sama, Laksda Ariantyo juga
menginstruksikan jajaran prajurit TNI AL untuk selalu waspada terhadap segala
bentuk ancaman, mengingat adanya eskalasi konflik bersenjata di Lebanon antara
militer Israel dan milisi bersenjata Hezbollah.
“Tetaplah siaga! Siapkan rencana kontingensi dan selalu awas
terhadap bahaya asimetris yang mungkin terjadi di area operasi,” kata Ariantyo.
Di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, keberangkatan Satgas MTF TNI
Konga XXVIII-P UNIFIL rencananya bakal dilepas langsung oleh Panglima TNI
Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL dijadwalkan berangkat
dari Jakarta ke Beirut, Lebanon, pada pekan ke-3 Desember 2024. KRI SIM-367
mengangkut 120 prajurit TNI AL dan helikopter antikapal selam dari Puspenerbal
Panther AS 565 MBe HS-1306.
Di Beirut, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL akan
melanjutkan misi perdamaian Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O UNIFIL yang masa
tugasnya bakal berakhir pada awal Januari 2025.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang
bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung
dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis
(INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU),
Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi
Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military
Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL
beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut. Indonesia
saat ini masih menjadi negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya untuk
melaksanakan misi perdamaian bersama UNIFIL di Lebanon, yaitu sebanyak 1.230
prajurit. (zen/ant)