tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

LS Vinas Rilis Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Kota Bekasi, Tri Adhianto Unggul 51,88 Persen

Hasil survei LS Vinas tentang tingkat elektabilitas Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi 2024.
Prakata.com - Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) merilis hasil survei menjelang Pilkada Kota Bekasi 2024, Rabu (25/9/2024). Dalam rilis tersebut LS Vinus menyebut Paslon nomor urut 3 Tri-Harris unggul dengan elektabilitas 51,88 persen, Paslon nomor urut 1 Heri-Sholihin memiliki elektabilitas 26,38 persen, dan Paslon nomor urut 2 dengan elektabilitas 3,63 persen.

"Survei ini dilakukan memakai metode cluster random sampling dengan menggunakan teori slovin dalam pengambilan samplingnya. Jumlah responden 800 orang diambil pada 20-22 September 2024," kata Founder LS Vinus, Yus Fitriadi.

Metodologi tersebut, kata dia, memiliki margin error 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Menurutnya, survei dilakukan dengan tujuan untuk memotret tingkat pengetahuan masyarakat dalam partisipasi Pilkada di Kota Bekasi.

"Kita juga ingin mengetahui gambaran elektabilitas pasangan calon walikota dan wakil walikota Bekasi, dan tingkat konsistensi pilihan masyarakat terhadap Paslon," ujarnya.

Yus menilai, kinerja KPU Kota Bekasi belum optimal lantaran tingkat pengetahuan masyarakat cukup rendah. Dari survei yang dilakukan tersebut, LS Vinas mendapati tingkat pengetahuan pelaksanaan Pilkada Kota Bekasi 2024 oleh masyarakat hanya 27,75 persen. Sementara 72,25 persen lainnya mengaku tidak tahu.

Meski tingkat pengetahuan rendah, tambahnya, tingkat antusiasme masyarakat untuk datang langsung ke TPS pada 27 November untuk mengikuti pemungutan suara cukup tinggi, yakni mencapai 98,25 persen.

"Untuk yang 1,75 persen mengaku tidak mau datang ke TPS, jadi tidak perlu ada hujan atau apa mereka tetap tidak mau datang ke TPS," tambahnya.

LS Vinas juga merilis alasan responden memilih Paslon Walikota dan Wakil Walikota Bekasi. Dalam hal ini, alasan terbesar masyarakat memilih adalah dilatarbelakangi oleh alasan popularitas yang mencapai 55,13 persen. Disusul alasan komunikasi 6,25 persen, dan partai pengusung di urutan ketiga 6,13 persen.

"Selanjutnya tingkat konsistensi responden apakah akan merubah pilihannya pada 27 November mendatang, 47,25 persen menjawab tidak, 37,88 persen menjawab iya, dan 14,87 persen tidak tahu," jelas Yus. (Gud)

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel