Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Surono. |
Lebih jauh Surono menjelaskan bahwa strategi utama Kemenpora adalah memberikan
peluang Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) sepanjang tahun kepada cabang
olahraga, nomor, dan atlet yang memperlihatkan potensi. Hal itu telah dilakukan
setelah Olimpiade Tokyo, dengan target utama ikut berpartisipasi di SEA Games
dan Asian Games.
Dengan sistem kualifikasi Olimpiade saat ini yang menggunakan poin dan
peringkat di ajang internasional, maka Surono memaparkan bahwa Kemenpora
mendorong para atlet untuk aktif mengikuti kompetisi atau kejuaraan
internasional setiap tahun.
“Prestasi adalah sebuah proses. Kemenpora melalui sistematis akan terus
berupaya meningkatkan prestasi atlet Indonesia,” tuturnya.
Upaya-upaya tersebut kemudian membuahkan hasil dengan lolosnya 29 atlet dari 12
cabang olahraga ke Olimpiade Paris 2024. Untuk masa yang akan datang, Kemenpora
mempercayakan Pelatnas para atlet dengan kriteria yang jelas, yakni
cabang dan nomor yang berpeluang berprestasi di Olimpiade.
“Kemenpora bekerja sama dengan pakar dan PB (Pengurus Besar) untuk memetakan
mana cabor dan nomor yang memiliki peluang untuk meraih prestasi di Olimpiade,”
ujarnya.
Dalam kesempatan itu Surono juga menjelaskan bahwa Kemenpora masih mengalami
masalah keterbatasan anggaran. Sehingga institusinya memprioritaskan pembinaan
atlet-atlet terbaik. Anggaran khusus untuk pembinaan jangka panjang
dialokasikan mulai dari kelompok umur, meski Pelatnas saat ini masih fokus pada
kuota.