tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Kota Bekasi Masih Kekurangan Ribuan Guru ASN

Kabid PTK Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Wijayanti.
Prakata.com – Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Kota Bekasi sepertinya harus Bersiap menghadapi kurangnya tenaga pendidik atau guru. Pasalnya, jumlah guru eksisting di Kota Bekasi terus berkurang lantaran memasuki masa pension, khususnya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Tahun ini saja yang pensiun sekitar 380 orang guru, baik SDN maupun SMPN. Meskipun kemarin ada 550 P3K baru tapi tetap saja kita kekurangan guru, masih di kisaran angka 1.380 an orang," ungkap Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Wijayanti, Kamis (2/5/2024).

Ia mengungkapkan, sejumlah upaya telah dilakukan untuk menambal kekurangan guru yang saat ini terjadi. Upaya itu diantaranya bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu perguruan tinggi baik Negri atau Swasta yang memang memiliki program studi keguruan.

"Saat ini kita sudah kerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan beberapa kampus lain. Alhamdulillah kita disuport oleh TAPD sehingga diharapkan ada honor. Kita juga mengusulkan agar ada rekrutmen ASN atau P3K baru di luar dari yang saat ini eksisting atau menjadi TKK," ungkapnya.

Perempuan berhijab ini menambahkan, kekurangan guru terbanyak ada pada mata Pelajaran Matematika, BK, Olahraga, dan Seni Budaya. Guna mensiasati kekurangan guru dan ruang kelas belajar, sejumlah sekolah pun terpaksa harus menerapkan system shif atau bergantian.

“Ada juga sekolah yang mewajibkan gurunya mengajar lebih dari 24 jam dalam sepekan, karena kekurangan jumlah guru di sekolah itu," sambung perempuan berhijab ini.

Kendati mengalami kekurangan guru, lanjutnya, Dinas Pendidikan Kota Bekasi tetap optimis sistem pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di Kota Bekasi bisa berjalan dengan baik. Hal ini dilakukan dengan adanya peningkatan kapasitas guru melalui berbagai kegiatan.

“Selain itu juga terus melakukan pengawasan pada siswa, agar tidak lagi terjadi adanya buillying atau tawuran yang berakibat fatal," tutup Yanti, sapaannya. (Gud)

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel