tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Di Tengah Seruan Netralitas ASN, Mereka Merangsek Ikut Kontestasi

Pilkada Kota Bekasi 2024. Foto: Ilustrasi.
Oleh Bayu Samudra (*)

PENJABAT (Pj) Walikota Bekasi Bekasi Raden Gani Muhamad acap kali menyerukan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Namun dirinya lupa bahwa percaturan politik di Kota Patriot ini sangatlah dinamis. Kota yang di huni 2,3 juta orang lebih dengan luasan lahan127.388 Km² dengan suara pemilih (Pilpres) sebanyak 1.809.574 yang tersebar di 7.078 Tempat Pemungutan Suara (TPS) memiliki banyak sejarah politik dalam setiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). 

Kota yang berbatasan langsung dengan Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Jakarta ini terbagi dalam 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan tentunya memiliki daya tarik sendiri bagi orang yang merasa mampu untuk memimpin. Hal ini di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tinggi disamping banyaknya SDM yang ada. 

Gelaran kontestasi politik lima tahunan ini bukan hanya di manfaatkan oleh kelompok politikus saja melainkan, tokoh masyarakat, tokoh ulama,pemuda, pengusaha dan juga tentunya ASN. Meraka dengan daya dukung material dan jaringan mencoba untuk "menjajakan" diri pada masyarakat luas. Kali ini penulis ingin membahas sekelumit percatiran politik ASN di tengah Pilkada Kota Bekasi 27 November 2024.

Akhir-akhir ini penulis banyak mendapat informasi dan data mengenai dia hal yang membuat penulis tertarik untuk menuangkan tulisan ini. Satu sisi ASN di wajib akan untuk memiliki sikap Netral dalam perpolitikan praktis, namun kenyataan yang ada banyak justru ASN yang berlomba masuk dalam tanah politik praktis. Hal ini mungkin karena sanksi yang di terapkan bagi ASN yang berpolitik praktis kurang tegas. Buktinya hampir belum ada ASN yang di pecat karena kedapatan ikut kontestasi dalam politik praktis. 

Para ASN terutama yang sudah masuk dalam dunia kemapanan dalam jabatan atau keuangannya merasa bahwa eksistensi dan pengakuan serta keterkenalanya akan mendorong karirnya dalam birokrasi menjadi semakin moncer, apalagi bonusnya jika ada partai politik atau Calon Walikota yang menariknya menjadi pendamping akan berdampak positif pada kehidupannya lima tahun mendatang. 

ASN yang berpolitik praktis atau merangsek ke dalam percaturan politik ini dapat menguji kelayakan serta keterkenalanya melalui berbagai poling dan survey. Tentunya ini mudah dan murah apalagi hasil survey dapat menjadi bargening sendiri dalam mendongkrak jabatanya atau bahkan posisinya dalam berkarir sebagai ASN. 

Belakangan ada nama ASN yang menghiasi survay bahkan sudah terang benderang mengikuti berbagai acara politik praktis bertajuk silaturahim. Sebut saja namanya dr Kusnanto Saidi menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasbullah Abdul madjid, beberapa kesempatan ikut dalam acara politik bahkan banyak berita atau tulisan di media sosial menegaskan hal itu.

Tak hanya sebatas pemberitaan gambarnya di media sosial juga kerap berseliweran bahkan masuk dalam salah satu Bakal Calon Walikota Bekasi dari Partai Yang di dirikan Surahto mantan Presiden RI yaitu Partai Golongan Karya (Golkar) dimana partai berlogo pohon beringin ini hampir menguasiai Kota Bekasi Tiga setengah Periode di bawah kepemimpinan Rahmat Effendi. Hal ini mendorong Kusnanto Saidi salah satu Bakal Calon yang di dorong untuk maju dalam pilkada Kota Bekasi 2024.

Namun ini tidak serta merta membuat dirinya dipastikan dapat melenggang karena ada nama besar lain yang juga di gadang menjadi pesaingnya diantaranya Ketua DPD Partai Golkar Ade Puspita Sari yang juga putri mantan Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Ada juga tokoh olahraga dan tokoh masyarakat Kota Bekasi Ian Rasyad bahkan ada nama Ketua BKMB Bhagasasi Aan Suhanda yang juga mantan ASN Kota Bekasi ditambah saat ini muncul nama lain yang saat ini karir politiknya sedang "menyala" Faisal yang juga anggota DPRD dua periode diamana dirinya kemarin menjadi ketua tim pemenangan Rany Fat Arafik yang juga digadang calon kuat dalam Pilkada Kota Bekasi. 

Akan tetapi perlu di ingat jabatan Direktur RSUD Kota Bekasi yang telah lama di jabatnya bahkan mantan Kepala Dinas Kesehatan ini, tentunya sudah memiliki banyak keterkenalanya di bidang kesehatan dan pastinya memiliki Orang Dalam (Ordal) di dalam Partai Golkar Kota Bekasi,disamping keuangan pribadinya yang kabarnya cukup untuk maju sebagai salah satu Bakal Calon Walikota Bekasi 2024.

Kusnanto Saidi yang juga " Bocah Bekasi " yakin dirinya akan menjadi salah satu alternatif yang mumpuni jika di dorong partai golongan karya yang saat ini memiliki delapan kursi. Menilik dari sejarahnya sebagai ASN yang jabatanya cemerlang namanya bahkan sempat masuk tiga besar calon Pj Walikota Bekasi pada akhir Jabatan Tri Adhianto sebagai Walikota Bekasi. Artinya nama Kusnanto Saidi sudah memiliki kedekatan khusus dengan para politisi Kali Malang. 

Nama besar lain yang sepertinya ingin menjajal peruntungan sebagai bakal calon Walikota Bekasi adalah UU Saiful Mikdar. Ramai di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan di bincangkan mengenai survay yang memuat nama Kadis mereka, bahkan isu ini sudah semakin terang ketika beredar selebaran atau pamplet bergambar UU Saiful Mikdar yang beredar melalui grup - grup Watshhap dimana dirinya maju juga menggunakan kendaraan partai golongan karya. 

Dr. H. UU Saiful Mikdar, S. Pd. mm, bahkan sudah mengusung ajakan dalam selebaran tersebut yang bertuliskan "Rapatkan Barisan Siagakan Dirimu, Kibarkan Panji Golongan Karya". Ini tentunya bukan tanpa sepengetahuan dirinya yang juga pemilik yayasan pendidikan terbesar di Kecamatan Mustika Jaya. Ada istilah tidak ada asap jika tidak ada api itulah mungkin yang terjadi saat ini. 

Namun memang tokoh pendidikan satu ini perlu menjadi perhatian khusus oleh para politisi hal ini mengingat karirnya yang selalu bercahanya meskipun siapa pimpinan utama Kota Bekasi. Namun juga keuletanya dalam meniti karir terlebih dirinya adalah salah satu pendatang yang terbilang sukses di Kota Bekasi. Jabatan Kepala Dinas Pendidikan yang diembanya memiliki ribuan guru, tenaga kependidikan dan juga siswa dimana mereka bisa menjadi pasukan inti dalam mendongkrak popularitasnya. 

UU Saiful Mikdar juga dikenal masyarakat sebagai salah satu ASN dengan keuangan yang kuat berdasarkan LHKPN yang di serahkan ke KPK. Apalagi di daerah Kecamatan Mustika Jaya siapa yang tidak mengenal dirinya. Meski minim prestasi dalam jabatanya di Dinas Pendidikan akan tetapi karirnya justru di mulai dari bawah. UU pernah menjabat guru hingga saat ini menjadi " Bos " Para guru se-Kota Bekasi. 

Nama UU Saiful Mikdar juga sudah sangat lekat dengan para politisi Kali Malang terlebih jika ada gelaran Penerimaan siswa Baru. Ini bisa menjadi modal lainya seorang UU melobi politisi Kali Malang untuk mendorongnya menjadi Bekasi Satu atau setidaknya Bekasi dua dalam percaturan politik lima tahunan ini. 

Nama lain yang juga sayup - sayup di bincangkan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi dari kalangan ASN adalah Yudistira yang saat ini menjabat sebagai Sekcam Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi. Tokoh Muda Nahdhathul Ulama ini juga memiliki kesempatan ikut dalam kontestasi Pilkada Kota Bekasi hal ini didorong beberapa faktor diantaranya ketokohanya dalam kepemudaan pernah menjabat sebagai Ketua Ansor Kota Bekasi dan juga tokoh PMII. Ini tentunya menjadi pertimbangan tersendiri namanya menjadi yang di dorong beberapa kalangan yang ingin menjadi timnya nanti. 

Sementara ada seloroh yang mengatakan bahwa Tokoh manapun jika ingin maju Walikota Bekasi harus menggandeng Orang Bekasi Asli. Nah ungkapan ini juga mungkin yang menjadi salah satu dasar tokoh ASN lain yang juga ramai di sebut sudah mulai "genit" Ingin maju sebagai Bakal Calon Walikota Bekasi. Namanya Dr. H. Inayatullah. S. Pd. Sosok yang satu ini merupakan salah satu perwujudan dari tokoh Kota Bekasi yang juga dekat dengan Ulama, tak heran banyak organisasi keagamaan yang menyuarakan agar nama ini masuk dalam kontestasi 2024 sebagai Bakal Calon Walikota Bekasi. 

Memang saat ini Inayatullah memegang jabatan yang kurang moncer hanya sebagai Asda Kota Bekasi setelah di geser dari jabatan awalnya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi. Akan tetapi perlu di ingat justru sebagai Asda dirinya leluasa berkomunikasi dengan organisasi di luar pemerintahan. Hal ini menjadi salah satu kesempatan dirinya "menjual" Ide dan gagasanya untuk membangun Kota Bekasi secara langsung pada masyarakat yang ditemuinya dalam berbagai acara. 

Sosok Inayatullah juga dikenal dekat dengan salah satu pesantren terbesar di Bekasi yaitu At -Takqwa. Karirnya juga bisa di bilang dimulai dari bawah. Dirinya pernah menjadi seorang guru dan sempat juga merasakan sebagai Kepala Dinas Pendidikan di Kota Bekasi. Sebagai orang Bekasi Asli sosok ini juga bisa menjadi salah satu alternatif yang di mungkinkan akan di lirik partai yang ada. 

Di tengah dinamisnya percaturan Politik Kota Bekasi Perlu diingat bahwa jika ingin maju sebagai Calon Walikota Bekasi minimal harus mengguasai sepuluh kursi DPRD yang saat ini total jumlahnya 50 kursi. Artinya para bakal calon juga harus menyiapkan mental dan keuangan yang cukup untuk mewujudkan keinginaannya tersebut. 

Selamat Berkontestasi, semoga niat yang tulus dari hati para ASN adalah untuk kemajuan Kota Patriot bukan berlomba dalam mengejar dunia semata. 

(*) Reporter Radio Dakta 107 FM Bekasi, Mantan Ketua Forum Jurnalis Bekasi, Pemuda Demokrat Kota Bekasi

Ikuti Berita Terbaru di Google News & WA Channel