tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Hasil Survei LPI Sebut Gen Z dan Milenial Berharap PDIP Jadi Oposisi Prabowo

PDI Perjuangan oposisi terhadap Prabowo Subianto. Foto: Ilustrasi.
PRAKATA.COM - Hasil survei terbaru dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menunjukkan bahwa kaum muda, khususnya Generasi Z dan milenial, berharap agar PDI Perjuangan (PDIP) memegang peran sebagai oposisi dalam kabinet yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ali Ramadan, Wakil Direktur LPI, mengungkapkan di Jakarta pada hari Rabu bahwa sebagian besar responden dari kedua generasi tersebut lebih memilih PDIP berada di luar pemerintahan untuk memberikan keseimbangan terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Survei menemukan bahwa 60,4% responden mendukung PDIP sebagai oposisi atau menolak ide rekonsiliasi dengan Partai Gerindra. Detailnya, 11,6% sangat menentang rekonsiliasi, sementara 48,8% tidak setuju dengan hal tersebut.

"Di sisi lain, hanya 17,2% responden yang mendukung rekonsiliasi antara PDIP dan Gerindra, dan 8,1% sangat mendukungnya. Responden lainnya memilih untuk tidak memberikan jawaban," beber Ali melalui keterangannya, Rabu (20/3/2024).

Menurut survei, 66,2% dari Generasi Z dan milenial ingin PDIP mengambil peran sebagai kekuatan oposisi di parlemen. Mereka percaya ini akan membantu menciptakan keseimbangan politik yang lebih baik.

Sementara itu, 44,3% responden yang mendukung rekonsiliasi atau koalisi antara PDIP dan Gerindra berargumen bahwa hal itu dapat mengurangi ketidakstabilan politik di parlemen, yang pada gilirannya akan mendukung kelancaran pemerintahan selama periode 2024-2029. Selain itu, 21,2% responden berpendapat bahwa kedua partai besar ini memiliki pengaruh yang signifikan.

Ali menambahkan bahwa Generasi Z dan milenial memiliki perspektif unik terhadap dinamika politik, termasuk kontestasi pemilihan presiden, penyelenggaraan pemilu, dan potensi rekonsiliasi politik. LPI memilih untuk mensurvei kedua kelompok ini karena mereka dikenal independen dan kritis.

"Survei LPI yang dilakukan dari tanggal 12 hingga 18 Maret 2024 ini melibatkan 1.300 responden dari Generasi Z dan milenial yang telah menggunakan hak suaranya pada pemilu 14 Februari 2024," katanya.

Survei ini bertujuan untuk menggambarkan pandangan kedua generasi terhadap kemungkinan rekonsiliasi politik antara PDIP dan Partai Gerindra. Survei ini memiliki margin of error ± 2,97 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Metode sampling yang digunakan adalah stratified multistage random, di mana sampel diambil dari populasi besar yang tersebar di 18 provinsi di Indonesia, mencakup kedua generasi tersebut. (Zen)

Ikuti Berita Terbaru di Google News