tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Istri Para Duta Besar Negara Sahabat Terpukau saat Kunjungi Kampung KB di Bandung

Istri salah satu duta besar negara sahabat sedang belajar mencanting batik di rumah KB Bandung.
PRAKATA.COM - Sebanyak 28 istri Duta Besar dari berbagai negara berkunjung ke Bandung untuk mempelajari tentang pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam konteks Keluarga Berkualitas (KB), pada hari Senin, 4 Maret 2024. Mereka merupakan bagian dari Spouses Of Head Mission (Shom).

Negara-negara yang diwakili oleh istri Duta Besar mereka termasuk Spanyol, Denmark, Malaysia, Swedia, Kazakhstan, New Zealand, Suriname, Kamboja, dan lainnya. Sinta Pahala, istri Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, juga hadir dalam kunjungan tersebut.

Kenny Kaniasari, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan mengeksplorasi potensi yang ada dalam pemberdayaan masyarakat.

Di Bandung, terdapat Kampung KB (Keluarga Berkualitas) yang merupakan program pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi ibu rumah tangga, untuk menjadi mandiri dan berkelanjutan.

"Delegasi ini tertarik untuk mengunjungi Bandung karena berbagai aspek, mulai dari sosial, kesehatan, hingga budaya," ujar Kenny di Batik Komar, Jalan Cigadung, pada hari Senin, 4 Maret 2024.

Dia menambahkan bahwa delegasi tersebut tertarik dengan Kampung KB, yang merupakan program pembangunan keluarga dan pemberdayaan masyarakat.

"Delegasi ini tertarik dengan Kampung Keluarga Berkualitas. Di sana ada pembangunan keluarga dan pemberdayaan masyarakat. Kami menjelaskan tentang program peningkatan pendapatan keluarga akseptor, hingga penanganan stunting," jelasnya.

Kenny mengungkapkan bahwa di Bandung ada program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) sebagai platform untuk pemberdayaan ekonomi agar masyarakat dapat mandiri.

"UP2K sebagian besar adalah ibu rumah tangga, dan delegasi ini juga peduli, sehingga mereka membeli berbagai produknya. Para peserta yang hadir terkesan karena ibu rumah tangga ini diberdayakan untuk menghasilkan ekonomi secara mandiri," paparnya.

Menurutnya, para peserta terkesan dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat yang mampu mendorong masyarakat menjadi lebih mandiri.

"Para istri Duta Besar ini terkesan dengan Bandung, karena kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi dan penanggulangan stunting," katanya.

Kenny mengungkapkan bahwa di Bandung terdapat 151 Kampung KB dengan rincian, 68 Kampung kategori Dasar, 43 kampung kategori Berkembang, 15 kampung kategori Mandiri, dan 25 kampung kategori Berkelanjutan.

"Pada kunjungan pertama mereka ke Bandung, mereka ingin mencoba Whoosh sebagai transportasi tercepat di Asia Tenggara. Saya bertanya kepada anggota Shom bahwa kunjungan mereka ke Bandung bukan hanya sekali ini saja. Selain terkesan dengan cuaca yang sejuk dan nyaman dibandingkan dengan kota lain, mereka juga terkesan dengan banyaknya kuliner," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Perwakilan Shom dari Spanyol, Gemma Caminada Diaz, merasa senang bisa mengunjungi Bandung.

"Sangat baik, ibu rumah tangga di sini luar biasa, mereka bisa mandiri," ungkapnya.

Dia juga menyempatkan diri untuk memilih batik khas Bandung di Batik Komar. Dia sangat terkesan bahwa di Bandung ada tempat yang nyaman dan seni yang tinggi.

"Bandung memiliki cuaca yang sejuk dan nyaman, apalagi ada batik di sini. Saya akan membawanya ke Spanyol," ujarnya. (gud)

Ikuti Berita Terbaru di Google News