tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Sindikat Cybercrime Internasional Lockbit Bangkit Kembali, Siap Distribusikan Data Curian

Lockbit 3.0
PRAKATA.COM - Setelah terhenti oleh serangan gabungan kepolisian internasional, Lockbit, sindikat cybercrime, mengumumkan keberhasilan mereka dalam mengaktifkan kembali server dan melanjutkan operasi bisnis mereka.

Sindikat ini, dikenal di dunia bawah tanah digital karena taktik pemerasan menggunakan ransomware, baru-baru ini menjadi sasaran operasi penegakan hukum global yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengakibatkan banyak anggota mereka ditahan dan diadili.

Situs Lockbit sempat dijadikan alat ejekan oleh polisi terhadap pemimpin mereka, dengan pengumuman pada hari Jumat bahwa "LockbitSupp", pemimpin mereka, telah berkolaborasi dengan pihak berwajib. Namun, detail lebih lanjut tidak disediakan.

Dalam sebuah pernyataan panjang yang dirilis pada hari Sabtu lalu, sindikat tersebut menyatakan bahwa penegak hukum telah berhasil meretas situs dark web mereka, tempat mereka mempublikasikan data curian melalui celah keamanan dalam PHP, bahasa pemrograman yang umum digunakan dalam pengembangan web dan aplikasi online.

"Server-server lain yang tidak menggunakan PHP dan memiliki blog cadangan tetap aman dan akan terus mendistribusikan data yang kami curi dari entitas yang kami serang," demikian pernyataan yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris dan Rusia di situs dark web Lockbit yang baru.

Seorang juru bicara dari Badan Kejahatan Nasional Inggris, yang memimpin upaya internasional dalam menumpas Lockbit, menyatakan bahwa sindikat tersebut masih dalam kondisi terkompromi.

"Kami mengakui bahwa Lockbit mungkin akan mencoba untuk reorganisasi dan membangun kembali infrastruktur mereka. Namun, kami telah mengumpulkan intelijen yang signifikan tentang mereka dan afiliasi mereka, dan kami akan terus berupaya untuk menghentikan aktivitas mereka," ujar NCA pada hari Senin (26/2/2024).

Situs dark web Lockbit yang baru menampilkan galeri nama-nama perusahaan, masing-masing dengan timer yang menghitung mundur waktu yang diberikan untuk membayar tebusan yang diminta.

Dalam sebuah pernyataan yang menantang, mereka menyatakan, "Mereka mencoba mengintimidasi saya karena mereka gagal menemukan dan mengeliminasi saya, saya tidak bisa dihentikan," yang disajikan sebagai bagian dari bocoran palsu dari FBI.

Pada hari Selasa (27/2/2024), Amerika Serikat mengumumkan dakwaan terhadap dua warga negara Rusia atas penyebaran ransomware Lockbit yang menargetkan berbagai perusahaan dan organisasi global.

Penangkapan dilakukan oleh polisi Polandia, dan di Ukraina, polisi nasional bersama dengan Prancis menahan duo ayah dan anak yang diduga melakukan serangan dengan menggunakan ransomware Lockbit.

Para pakar keamanan siber menilai operasi ini sebagai upaya untuk merusak reputasi Lockbit di antara "afiliasinya", yaitu kelompok kriminal yang memanfaatkan perangkat Lockbit untuk melancarkan serangan ransomware. (Ana)

Ikuti Berita Terbaru di Google News