Kabid Hubungan Industrial Disnaker Kabupaten Bekasi, Nurhidayah. |
“Memang waktu itu Pak Bupati menanyakan kepada kami secara
langsung dari kita mereaktualisasi menggaungkan mahasiswa hubungan industri dan
Pancasila (HIP) gitu ya saya bilang saya harus yakin bahwa itu adalah dampak
positif dari kita menggaungkan HIP,” ujar Nurhidayah, usai acara perayaan HUT
SPSI dan Harpekindo di Bekasi, Sabtu (24/2/2024).
Menurutnya, penurunan sebesar 50% ini bukanlah hal yang
sepele. Ia meyakini bahwa ini adalah efek dari semua pihak yang berperan aktif
dalam proses penggabungan atau aktualisasi HIP, termasuk pemerintah, pekerja,
dan SPSI.
Nurhidayah juga menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan di
Kabupaten Bekasi telah diagendakan oleh Apindo untuk melakukan program HIP.
Meski bukan anggota Apindo, perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan materi
dari Apindo, pemerintah, dan juga setrika.
“Karena hasilnya positif, Bupati juga menginginkan kita bisa
mengalokasikan posisi anggaran untuk bisa tetap menggangungkan hubungan ini,”
tambahnya.
Nurhidayah berharap, angka perselisihan di tahun 2024 akan
semakin berkurang. Ia juga menekankan pentingnya implementasi HIP, khususnya
dalam konteks Pancasila.
“Implementasi gini kan kita di undang-undang 13 dan kita kan
hubungannya sebenarnya sudah ada dari dulu kan jargonnya itu harmonis dinamis
berkeadilan itu jargon hubungan industrial,” jelasnya.
Menurutnya, parameter keberhasilan implementasi HIP
ditentukan dengan memakai sila-sila dalam Pancasila. Dengan menggunakan
sila-sila Pancasila sebagai parameter, kita dapat mengetahui arah dan tujuan
dari implementasi HIP.