tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Rekor Baru Indonesia: 241 Ribu Jamaah Haji Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah menandatangani kesepakatan urusan haji atau ta'limatul hajj di Kota Jeddah, Arab Saudi.


PRAKATA.COM - Pada tahun 2024 Masehi/1445 Hijriah, Pemerintah Republik Indonesia akan mengirimkan 241 ribu orang untuk menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dengan Pemerintah Arab Saudi.

Demikian disampaikan oleh Kementerian Agama dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah telah meneken kesepakatan tentang urusan haji tahun 1445 Hijriah, yang termasuk kuota jamaah haji untuk Indonesia.

"Kita sepakat dengan beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jamaah haji Indonesia yang akan berangkat sebanyak 241 ribu orang," ucap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jeddah, Arab Saudi, Senin (8/1/2024).

Beliau menjelaskan bahwa kuota jamaah haji itu terdiri dari 221 ribu kuota haji normal dan 20 ribu kuota haji tambahan yang telah diberikan oleh Raja Arab Saudi.

"Jumlah kuota ini merupakan rekor baru dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia," tuturnya.

Berdasarkan data Kementerian Agama, Indonesia pada 2019 mendapat kuota mengirimkan 231 ribu orang untuk berhaji.

Setelah tidak mengirimkan jamaah haji karena pandemi COVID-19 pada 2020 dan 2021, Indonesia hanya mendapat kuota mengirimkan 100.051 orang untuk berhaji pada 2022 karena masih ada pembatasan yang dikenakan untuk menanggulangi penyebaran COVID-19.

Pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2023, Indonesia mendapat kuota mengirimkan 229 ribu orang ke Tanah Suci.

Menteri Agama menyatakan bahwa kesepakatan urusan haji atau ta'limatul hajj dengan Pemerintah Arab Saudi juga meliputi peningkatan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia.

"Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik telah dipenuhi oleh Pemerintah Arab Saudi," katanya.

Beliau mencontohkan, dalam penempatan jamaah di Mina, Indonesia bisa menentukan posisi tenda jamaah lebih dekat dengan jamarat selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat.

Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan bagi jamaah pada puncak pelaksanaan ibadah haji.

"Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi," kata Yaqut.

Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyampaikan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia.

"Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jamaah haji dari seluruh dunia, terutama jamaah haji Indonesia. Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman," ujar Tawfiq. (gud)