tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Malaysia Menganjurkan Penundaan Perjalanan ke Yaman Menyusul Serangan Udara Terbaru

 

Milisi  Houthi Yaman

PRAKATA.COM - Melalui Kementerian Luar Negerinya, Pemerintah Malaysia menghimbau kepada semua warganya untuk menangguhkan segala perjalanan non-esensial ke Yaman. Dalam sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan di Kuala Lumpur pada hari Sabtu, Kementerian Luar Negeri Malaysia menyebutkan bahwa Kedutaan Besar Malaysia di Muscat tengah memantau situasi terkini di Yaman pasca-serangan udara yang dilakukan oleh pasukan militer Amerika Serikat dan Inggris terhadap wilayah Houthi pada 11 Januari 2024.

Menurut Wisma Putra, Kedubes Malaysia terus berkomunikasi dengan warganya yang berada di Yaman, yang mayoritas adalah pelajar. Mereka berada dalam keadaan aman dan berada jauh dari zona konflik.

Namun, Pemerintah Malaysia tetap mengimbau warganya di Yaman untuk tetap waspada, mengikuti kebijakan yang ada, dan memantau perkembangan terbaru dari pemerintah setempat.

Pada hari Jumat, kelompok Houthi Yaman mengumumkan bahwa pasukan Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan 73 serangan ke Yaman, yang mengakibatkan tewasnya lima pejuang Houthi.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan bahwa AS dan Inggris, dalam upaya mendukung kejahatan Israel yang berkelanjutan di Gaza, telah melakukan agresi brutal terhadap Yaman dengan melancarkan 73 serangan. Saree menambahkan bahwa serangan tersebut mengincar ibu kota Sana’a dan wilayah kegubernuran Hodeidah, Taiz, Hajjah, dan Saada.

Pada hari Jumat pagi, militer AS dan Inggris melancarkan serangan rudal yang ditujukan kepada kelompok Houthi Yaman. (gud)