tRbFFwIJXCPvDkjdZ6hw7BrVzKSmv3z6tIDMFXHn
Bookmark

Diskar PB Bandung Bersiap Hadapi Musim Hujan, Antisipasi Bencana Dimulai dari Lingkungan Terdekat

 


PRAKATA.COM - Kota Bandung saat ini memasuki tahap awal musim hujan yang dipicu oleh fenomena El Nino. Meski hujan masih berintensitas rendah, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung telah merencanakan strategi penanggulangan bencana.

“Kami telah mempersiapkan diri untuk menghadapi puncak musim hujan pada Februari 2024, dengan mengantisipasi kemungkinan bencana seperti banjir dan longsor, khususnya di area rawan seperti Mandalajati dan Ujungberung,” kata Kepala Seksi Mitigasi Bencana Diskar PB Kota Bandung, Amires Pahala, dalam acara talkshow di Radio Sonata pada Rabu, 19 Desember 2023.

Diskar PB telah mengirimkan peringatan dini tentang curah hujan dan potensi longsor kepada masyarakat. Untuk mengendalikan potensi banjir, Amires Pahala menekankan pentingnya antisipasi yang dimulai dari lingkungan sekitar.

“Kami menghimbau warga Bandung untuk menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membersihkan saluran air,” ujarnya.

Diskar PB juga aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama di sekolah-sekolah. “Kesadaran akan bencana sangat penting. Edukasi di sekolah dan diskusi dengan warga sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap bencana,” kata Amires Pahala. Sementara itu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Bandung, Trio Meirdiano, menyoroti pentingnya edukasi dan analisis risiko.

“Kami memiliki 40 komponen dari berbagai organisasi dan disiplin ilmu, yang bertugas menganalisis risiko bencana di Kota Bandung, seperti longsor, gempa, dan lainnya,” katanya. Mereka juga terus memetakan risiko sesuai dengan regulasi untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan. “Selain banjir, Kota Bandung juga berpotensi mengalami gempa. Kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam mitigasi bencana sangat penting,” tambahnya.

Selain memahami prosedur evakuasi mandiri saat banjir, Trio juga menyarankan masyarakat untuk memperhatikan kondisi rumah dan wilayah mereka. “Kami mengajak masyarakat dan semua elemen untuk selalu mencari informasi terbaru, memetakan wilayah mereka sendiri, dan memahami kondisi lingkungan mereka sebagai bagian dari upaya pencegahan,” katanya. (tiw/gud)