PRAKATA.COM - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Bekasi menyikapi ramai aksi peretasan running text display di Asrama Haji Kota Bekasi dan RSUD Tipe D Bantar Gebang belum lama ini.
Belakangan, ramai aksi running text LED display di Asrama Haji Kota Bekasi dan RSUD Tipe D Bantar Gebang Kota Bekasi dikabarkan diretas pihak yang tidak bertanggungjawab.
Peretasan itu berupa teks yang seharusnya terkait dengan kegiatan dinas terkait berganti dengan tulisan "Plt Wali Kota Bekasi Bobrok'.
Kejadian ini berlangsung selama satu hari di waktu yang berbeda. Peristiwa ini pun mengundang perhatian sejumlah pihak, salah satunya Ketua DMI Kota Bekasi, Jaja Jaelani.
Ia mengatakan saat kejadian, pihaknya tidak percaya dan langsung ke lokasi kejadian untuk membuktikan kebenaran aksi tersebut.
Ia pun mengaku prihatin dan tidak setuju dengan apa yang ditulis peretas tak bertanggungjawab tersebut. Meski begitu, ia tidak ingin menerka siapa pelaku aksi tersebut.
"Pertama, saya melihat hal tersebut sangat prihatin. Tentu ini perlu SDM yang lebih baik, lebih optimal lagi dalam era serba teknologi saat ini. Jelas ini adalah perbuatan tangan-tangan jahil," kata Jaja, Sabtu 27 Mei 2023.
"Saat kejadian itu, saya juga langsung datang ke lokasi dan menemui beberapa teman-teman disana, memang hal itu diluar kendali mereka. Ini jelas sepertinya perbuatan hacker."
"Harus ada langkah-langkah konkrit, jangan sampai nanti terulang lagi hal-hal seperti ini. Sistem keamanannya juga harus di perbaiki, sehingga tidak mudah di bobol seperti kejadian kemarin itu." lanjutnya.
Sisi lain, mengenai konten teks yang mengatakan Plt Wali Kota Bobrok, Jaja mengaku tidak sepakat.
"Saya sangat tidak sepakat. Karena selama ini beliau (pak Plt Wali Kota Bekasi, Pak Tri) sudah banyak berbuat untuk Kota Bekasi ini. Banyak perubahan yang beliau juga lakukan hari ini. Sering membantu kegiatan-kegiatan DMI di Kota Bekasi selama ini. Bahkan juga ada bantuan dari tangan beliau untuk para marbot Masjid dan Mushalla," kata Jaja menyebut berbagai kepedulian Tri Adhianto terhadap DMI.
"Beliau sangat menyadari betul bahwa Pemerintah itu tidak bisa berdiri sendiri, sebab itu beliau juga saya lihat sangat aktif turun langsung ke masyarakat, sering ke masjid mendengar aspirasi tokoh-tokoh masjid juga," tandas Jaja. (Red)